Minggu, 12 Desember 2010

Pencemaran Air part 1


Pencemaran Air  part 1
Air merupakan zat yang sangat vital bagi kehidupan manusia hampir semua makhluk hidup memerlukan air untuk dapat bertahan hdup. Kualitas air yang baik harus dijaga agar mausia ysng sebagai salah satu pengguna air dapat terus melangsungkan hidupnya. Sedangkan bagi tumbuhan atau hewan air hendaknya terhindar dari pencemaran yang dapat membunuh mereka. Terdapat beberapa macam air antara lain:
1.      Kualitas Air Golonagan A (Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu)
2.      Kualitas Air Golongan B (Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum)
3.      Kualitas Air Golongan C (Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan)
4.      Kualitas Air Golongan D (Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian serta usaha perkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air)
Keempat golongan air ini akan sangat bahaya jika terdapat pencemar, apalagi pencemar dengan konsentrasi yang tinggi. Bahaya dapat terjadi misalkan air dimana tempatmakhluk hidup berada dapat membuat mati mereka, atau pencemar tersebut terakumulasi dalam tubuh ikan atau binatang laut lain dan termakan manusia maka bahaya pencemar tersebut dapat berakibat buruk terhadap manusia dengan terganggunya kesehatan karena pengaruh pencemat terhadap organ organ tubuh.
Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya
Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati yang dapat digolongkan menjadi :
1.      Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat
kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu, warna dan adanya perubahan
warna, bau dan rasa
2.      Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan zat
kimia yang terlarut, perubahan pH
3.      Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan
mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada tidaknya bakteri pathogen.
Indikator yang umum diketahui pada pemeriksaan pencemaran air adalah pH atau konsentrasi ion hydrogen, oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO), kebutuhan oksigen biokimia (Biochemiycal Oxygen Demand, BOD) serta kebutuhan oksigen kimiawi (Chemical Oxygen Demand, COD)
Kadar Ph
Makhluk  hidup akan bertahan hidup dalam kisara ph yang normal yakni antara  6-7.5 atau 8 karena jika makhluk hidup tersebut berada pada ph < 6 tempat mereka hidup akan asam atau ph >8 yang tempat hidup mereka akan sangat basa. Hal tersebut tentu mengganggu metabolisme makhluk hidup. Akan tetapi ada beberapa organism yang tahan dalam ph kecil dan besar tersebut. Dalam ph<4 kebanyakan tumbuhan akan mati tapi ada sejenis algae yaitu Chlamydomonas acidophila mampubertahan pada pH =1 dan algae Euglena pada pH 1,6.

Nilai pH
Pengaruh Umum
6,0 – 6,5
1. Keanekaragaman plankton dan bentos sedikit menurun
2. Kelimpahan total, biomassa, dan produktivitas tidak mengalami perubahan
5,5 – 6,0
1. Penurunan nilai keanekaragaman plankton dan bentos semakin tampak
2. Kelimpahan total, biomassa, dan produktivitas masih belum mengalami
perubahan yang berarti
3. Algae hijau berfilamen mulai tampak pada zona litoral
5,0 – 5,5
1. Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis plankton, perifilton dan
bentos semakin besar
2. Terjadi penurunan kelimpahan total dan biomassa zooplankton dan bentos
3. Algae hijau berfilamen semakin banyak
4. Proses nitrifikasi terhambat
4,5 – 5,0
1. Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis plankton, perifilton
dan bentos semakin besar
2. Penurunan kelimpahan total dan biomassa zooplankton dan bentos
3. Algae hijau berfilamen semakin banyak
4. Proses nitrifikasi terhambat
Sumber : modifikasi Baker et al., 1990 dalam Efendi, 2003
Oksigen terlarut
Mikroprganisme dalam air membutuhkan oksigen yang terlarutdalam air yang cukup. Oksigen dari hasil proses fotosintesis tumbuhan laut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan organism-organisme yang ada dilaut karena oksigen tersebut akan digunakan lagi oleh tumbuhan tersebut untuk metabolism saat tidak ada cahaya. Saat siang hari saat cahaya matahari banyak kandungan oksigen terlarut dalam air sangat banyak sampai lewat jenuh karena proses fotosintesis tumbuhan laut terjadi dengan lancar akan tetapi pada malam hari cahaya sedikit sekali sehingga tak ada fotosintesis tapi reaksi respirasi terus berlangsung. Kadar oksigen terlarut dipengaruhi oleh sushu dan tekanan
Kebutuhan oksigen biokimia
Kebutuhan oksign biokimia adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan untukmemecah atau mendegradasi senyawa organic yang ada di air untuk menjadi air dan karbondioksida. Semakin banyaknya kebutuhan oksigen biokimia merupakan indikasi bahwa air tersebut semakin tinggi pencemarannya.
Kebutuhan oksigen kimiawi
Merupakan oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan yang ada di air(pencemar) secara kimia baik yang dapat didegadasi secara biologis maupun tidak. Semakin banyak kebutuhan oksigen kimiawi mengindikasikan semakin banyak pencemar dalam air. Bahan buangan organic tersebut akan dioksidasi oleh kalium bichromat yang digunakan sebagai sumber oksigen (oxidizing agent) menjadi gas CO2 dan gas H2O serta sejumlah ion chrom
Sumber pencemaran dibagi menjadi 2 yaitu langsung, berasal dari pembuangan limbah ke air, sampah dll dan tak langsung yakni pencemar yang masuk ke air dari dalam tanah atau atmosfir melalui hujan asam.-IeZ-pekimswa09







Tidak ada komentar:

Posting Komentar